Postingan

Untung Gue Punya Mimpi

kemaren, lebih tepatnya beberapa hari yang lalu melihat salah satu postingan di Feed pecarian ig. Lupa siapa yang update, captionnya "Salah Jurusan Tidak Semengerikan Tidak Punya Mimpi". Tanpa disadari dalam hati berbisik "ah iya ya". kata orang Kuliah kudu ikutin kata hati atau passion, lah gue ? ibaratnya gak ada bau baunya sebagai lulusan Hubungan Internasional, tapi Alhamdulilah gue lulus bahkan didalam lubuk hati paling dalem ada niatan untuk melanjutkan. yaaa walau bukan di HI lagi, tapi masih linear kok sama ke-HI-an. Mungkin temen-temen bertanya "udah tau salah jurusan, kenapa masih aje diterusin ?". Well jawabannya karena "gue punya mimpi". apa ? mimpi gue adalah merealisasikan makna nama gue, dan yang kegua merealisasikan cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia "..... Mencerdaskan Kegidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi...." caranya ? atau dengan apa gue mewujudk

resolusi konflik Thailand Selatan persepktif Indonesia

Abstract Long time ago conflict between the government of Thailand and its southern provinces has not been resolved. Beside the religion factors, the cause of conflict in southern Thailand are the social inequalities and also abusive actions of the government. In this time I aim explore the probability of Indonesia’s involvement to become an mediator in the conflict of Thailand and its southern provinces. Indonesian experience managing conflict between gam and the government are example that third parties involvement in resolution of internal conflict. Key words conflict in southern Thailand, secessionist conflict settlement, entry consent, mediation Pendahuluan Patani ( pattani ), Yala, dan Narathiwat merupakan provinsi yang berada di Thailand Selatan yang sejak zaman dahulu hingga sekarang masih mengalami konflik separatism dengan pemerintah pusat Thailand. Wilayah- wilayah ini berbeda dengan wilayah di Thailand pada umumnya, wilayah Thailand yang lain

Globalisasi dan Transnasional Organised Crime

Pendahuluan Kejahatan dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Tidak mengenalwaktu, tempat, dan juga tidak melihat korbannya.         Kejahatan yang terjadi di dalam satu negara tidak akan mudah di pahami jika kita tidak mempelajari kejahatan secara global di tingkat internasional. Pembelajaran tentang kejahatan secara global di sebut dengan comparative criminology.   (Turner, 2010) Istilah “transnational organized ctime” atau yang biasa di sebut denga TOC menciptakan gambaran tentang dunia tanpa batas yang diserang oleh kelompok-kelompok criminal yang berada di dalam negara transisi dan negara dunia ketiga.   (Adam Edwards, 2003) . TOC adalah tindak kejahatan yang telah terorganisir dan di lakukan melewati lintas batas negara. Kejahatan transnasional ini terus berkembang, karena batas - batas teritorial antara satu negara dengan negara lain di dunia, baik dalam satu kawasan maupun berbeda kawasan sudah semakin menghilang. Hal ini merupakan akibat adanya g